Sesuai
judulnya LOST IN MATEMATIKA atau dalam bahasa
yang mudah dimengertinya itu TERSESAT DIMATEMATIKA, kata tersebut mencerminkan awal kisah perjalanan
kuliah gue selama di Program Studi Matematika FMIPA UNLAM (Universitas Lambung Mangkurat lohh
yaa bukan Universitas Lampung -_-).
Faktor
utama gue masuk Matematika ini sebenarnya dorongan kedua orang tua gue karena
ada sepupu gue Miky yang kuliah disana satu tingkat diatas gue bukan karena gue
jago matematika lohh yaa :'), dulu gue daftar kuliah lewat jalur SMUT pas waktu pengumuman
via online nama gue dinyatakan TIDAK LULUS sampe beberapa kali gue cek tetap
aja tulisannya TIDAK LULUS. Selang beberapa minggu gue daftar lagi lewat jalur
Mandiri ehh ternyata kawan gue ada yang ngasih tau kalo gue lulus di jalur SMUT
langsung aja gue cek lagi via online ternyata nama gue dinyatakan LULUS. Tanpa
basa basi lagi langsung aja gue melanjutkan segala keperluan buat registrasi
jalur SMUT. Yaakkk disinilah ketersesatan gue di Matematika dimulai..!!!
Saat
semester pertama mata kuliah (matkul) matematika yang diberikan cuma mata
kuliah KALKULUS 1 dan sisanya mata kuliah umum, dan nilai yang pertama kali gue
dapat di matematika ini adalah KALKULUS 1 yaitu ‘E’ setara dengan tidak pernah
masuk diperkuliahan tersebut. Karena kaga gue doang yang dapat nilai ‘E’ dan
kawan-kawan gue juga banyak dapat nilai itu gue sih kaga bersedih hati meskipun
jauh dilubuk hati gue yang paling dalam sebenarnya agak sedih sih tapi gue
mencoba TEGAR. Kan di awal tadi sudah dibilang gue ini tidak jago dalam
matematika buktinya aja nilai diawal aja sudah dapat segitu bisa ditebak kan
untuk selanjutnya :’(. Untuk semester pertama ini IP yang gue dapat 2,14 bisa
dibilang rendah IP tersebut dibandingkan dengan sebagian teman-teman gue yang
IP nya berkepala 3.
Masuk
semester kedua mata kuliah yang ditawarkan masih sama yaitu matkul matematika
dan matkul umum untuk mata kuliah matematika yang jadi momok yang gue hadapi
yaitu KALKULUS 2, untuk matkul ini Alhamdulillah gue bisa lulus dengan nilai
yang pas-pasan mungkin karena sudah terbiasa otak gue dengan yang namanya
kalkulus, dan untuk matkul ALJABAR LINIER ELEMENTER nilai gue masih belum
lulus. IP gue untuk semester ini menurun menjadi 2,03.
Naik
ke semester tiga mata kuliah yang ditawarkan tidak ada lagi mata kuliah umum
tetapi mata kuliah matematika semua dan disinilah nilai-nilai gue mulai
berjatuhan. Mata kuliah yang paling membuat gue bangga adalah mata kuliah
PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA meskipun gue cuma dapat nilai C+ tetapi ada
kebanggaan tersendiri bisa lulus dalam sekali ambilan karena matkul ini
biasanya harus ngambil lebih dari sekali baru bisa lulus. Akan tetapi matkul
yang lain nilainya dalam varian C+, C, D+ dan D yang membuat IP gue disemster
ini jatuh ke dunia NASAKOM (Nasib Satu KOMA) yaitu 1,83.
Semakin
naik lagi ke semester empat matkul yang ditawarkan semakin susah level
pemahamannya dan jumlah ambilan SKS gue hanya bisa ngambil 15 otomatis gue Cuma
bisa ngambil 4 mata kuliah saja. Varian nilai gue dalam semester ini tergolong
paling jelek cuma D dan D+ untung aja ada mata kuliah umum yang menolong gue
yaitu PKn dapat nilai B+. Sudah bisa ditebak kan IP gue kalo nilai gue cuma
dalam range D – D+ aja, yappp IP gue semester ini sangat terjatuh yaitu 1,79.
Semakin
menaik lagi ke semester lima mata kuliah yang ditawarkan tergolong level
medium, ibarat mendaki gunung sudut kemiringannya sekitar 30 derajat tidak
seperti semester 3 dan 4 yang ibarat mendaki gunung sudut kemiringannya sekitar
90 derajat, bayangin aja deh kalo mendaki sudut kemiringannya seperti itu dapat
dipastikan banyak yang berjatuhan. Nah untuk matkul semester ini yang menjadi
kebanggan bagi gue adalah matkul ANALISIS RIIL 1 dan ALJABAR LINIER meskipun
gue juga lulusnya dengan nilai yang sangat nge-pas tetapi gue bangga bisa lulus
dengan sekali ambilan karena matkul tersebut juga menjadi momok bagi mahasiswa
matematika, apalagi bagi mahasiswa seperti gue yang hanya punya kepintaran
standar aja. Untuk semester lima ini IP gue mengalami kenaikan yang sangat
drastis yaitu 2,70 dari 1,79, meskipun pernah mengalami Nasakom tapi gue tidak
berkecil hati soalnya bukan Cuma gue aja tapi masih banyak temen-temen gue yang
bernasib sama seperti gue. Bisa dibilang semester lima ini adalah semester
revolusi nilai bagi gue.
Naik
lagi ke semester enam dimana mata kuliah yang ditawarkan disini yang menurut
gue tergolong susah adalah ANALISIS RIIL jilid 2 dan Alhamdulillah untuk matkul
ini gue lulus sekali ambilan saja soalnya matkul ini termasuk momok bagi
mahasiswa dan biasanya matkul sejenis ini sangat susah pelajarannya. Dan disemester
enam ini semua matkul yang gue ambil Alhamdulillah lulus semua tetapi IP gue
menurun dari 2,70 menjadi 2,63.
Nah
naik lagi ke semester tujuh dimana disemester ini mata kuliah yang ditawarkan
termasuk level tinggi tingkat pemahamannya seperti FUNGSI KOMPLEKS dan juga
PEMODELAN MATEMATIKA dimana biasanya rata-rata mahasiswa itu harus ngambil lebih
dari sekali buat berhasil lulus dalam matkul ini tetapi beda nasibnya dengan
gue berkat keberuntungan gue bisa berhasil lulus dalam sekali ambilan dan yang
membuat gue bangga adalah FUNGSI KOMPLEKS mendapatkan nilai ‘B’ buat mata
kuliah ini :’). Dan untuk PERTAMA KALINYA DALAM SEJARAH SELAMA GUE KULIAH
DI MATEMATIKA gue
mendapatkan nilai ‘A’ untuk matkul KKN :’) dan itu matkul umum bukan matkul
matematika emang nasib gue Cuma bisa mendapatkan di mata kuliah umum. Dan juga
untuk PERTAMA KALINYA DALAM SEJARAH GUE BERADA DI MATEMATIKA gue merasakan yang namanya IP berkepala 3 yaitu
3,05. Bayangin aja deh gimana perasaan gue sudah 7 semester dilewati dan baru
kali ini mencicipi IP berkepala 3 dan juga dapat nilai A :’). Bisa dibilang
semester tujuh ini adalah puncak kejayaan gue selama kuliah di matematika tetapi
masih ada puncak yang paling tinggi yaitu SKRIPSI.
Dan sampai lah di semester puncak yaitu semester
delapan dimana matkul yang ditawarkan adalah TUGAS AKHIR tetapi karena IPK gue masih belum memenuhi standara untuk
bekerja maka gue memperbaiki matkul yang jelek disemester sebelumnya dan juga
mengambil matkul baru untuk memenuhi total SKS yang diwajibkan. Dan untuk
semester ini IP gue menurun menjadi 2,90 tapi itu tidak masalah bagi gue yang
jadi permasalahan saat ini adalah strategi gue untuk memperbaiki mata kuliah
yang masih belum lulus.
Belum berhenti sampai disana bagi gue dan
kawan-kawan gue yang bernasib sama seperti gue masih harus mendaki lagi ke
semester sembilan buat memperbaiki kesalahan gue selama mendaki di semester
sebelumnya, dan disemester sembilan ini gue dilanda ke-galau-an dengan yang
namanya Tugas Akhir, karena disemester ini kami diperbolehkan ngambil Tugas
Akhir Non-Program akan tetapi gue masih belum yakin buat ngambil itu yang
menjadi pertimbangan gue adalah apabila gue ngambil Non-Program masa berlakunya
hanya setahun dan apabila lewat dari itu maka hangus lah judul Tugas Akhir gue.
Dan pertimbangan yang lain adalah IPK gue masih dibawah standar dan juga ada
mata kuliah gue yang belum lulus. Suatu saat nanti gue pasti akan menemui yang
namanya TUGAS AKHIR atau biasanya disebut SKRIPSI.
Itu tadi kisah perjalan hidup gue selama kuliah
di Matematika, meskipun gue bukan ahli dalam Matematika akan tetapi gue berada
di Matematika ini gue yakini sudah menjadi takdir yang Maha Kuasa, yaa tinggal
guenyaa aja yang menjalaninya seperti apa.
Meskipun dari awal gue sudah merasa tersesat di
Matematika tetapi gue pantang mundur sebelum padam, gue harus bisa berjuang mencari
jalan keluar dari ketersesatan gue di Matematika ini bagaimana pun kondisi yang
harus gue lalui entah itu masa-masa Nasakom, kondisi nilai yang tidak lulus,
nilai yang penuh dengan varian C dan C+. Bagi gue nilai C itu sangat berarti
dalam mata kuliah yang sangat mematikan, namanya juga MATEMATIAN K.
Gue nge-posting bongkar kartu nilai jelek ini
bukan untuk pamer tetapi buat pembelajaran bagi generasi penerus gue yang lagi
kuliah di Matematika dan juga untuk yang mau masuk di Matematika sebaiknya
pikir-pikir lagi deh jangan bermodalkan nekat, masih mending nekat tapi bisa
matematika, lah gue nekat tapi bermodalkan keberuntungan, kuliah di Matematika itu tidak se-enak seperti yang kalian lihat di televisi, disini kita dituntut untuk bisa sendiri kalo nilai kita 30 yaa dapat segitu aja, apalagi dapat nilai A itu sangat susah di Matematika ini kalo cuma bermodalkan nekat, apalagi sekarang ini
batas masa kuliah yang ditetapkan Universitas adalah wajib belajar 5 tahun
harus keluar.
No comments:
Post a Comment