Friday, July 10, 2015

LOST IN MATEMATIKA

Sesuai judulnya LOST IN MATEMATIKA atau dalam bahasa yang mudah dimengertinya itu TERSESAT DIMATEMATIKA, kata tersebut mencerminkan awal kisah perjalanan kuliah gue selama di Program Studi Matematika FMIPA UNLAM (Universitas Lambung Mangkurat lohh yaa bukan Universitas Lampung -_-).



Faktor utama gue masuk Matematika ini sebenarnya dorongan kedua orang tua gue karena ada sepupu gue Miky yang kuliah disana satu tingkat diatas gue bukan karena gue jago matematika lohh yaa :'), dulu gue daftar kuliah lewat jalur SMUT pas waktu pengumuman via online nama gue dinyatakan TIDAK LULUS sampe beberapa kali gue cek tetap aja tulisannya TIDAK LULUS. Selang beberapa minggu gue daftar lagi lewat jalur Mandiri ehh ternyata kawan gue ada yang ngasih tau kalo gue lulus di jalur SMUT langsung aja gue cek lagi via online ternyata nama gue dinyatakan LULUS. Tanpa basa basi lagi langsung aja gue melanjutkan segala keperluan buat registrasi jalur SMUT. Yaakkk disinilah ketersesatan gue di Matematika dimulai..!!!

Saat semester pertama mata kuliah (matkul) matematika yang diberikan cuma mata kuliah KALKULUS 1 dan sisanya mata kuliah umum, dan nilai yang pertama kali gue dapat di matematika ini adalah KALKULUS 1 yaitu ‘E’ setara dengan tidak pernah masuk diperkuliahan tersebut. Karena kaga gue doang yang dapat nilai ‘E’ dan kawan-kawan gue juga banyak dapat nilai itu gue sih kaga bersedih hati meskipun jauh dilubuk hati gue yang paling dalam sebenarnya agak sedih sih tapi gue mencoba TEGAR. Kan di awal tadi sudah dibilang gue ini tidak jago dalam matematika buktinya aja nilai diawal aja sudah dapat segitu bisa ditebak kan untuk selanjutnya :’(. Untuk semester pertama ini IP yang gue dapat 2,14 bisa dibilang rendah IP tersebut dibandingkan dengan sebagian teman-teman gue yang IP nya berkepala 3.

Masuk semester kedua mata kuliah yang ditawarkan masih sama yaitu matkul matematika dan matkul umum untuk mata kuliah matematika yang jadi momok yang gue hadapi yaitu KALKULUS 2, untuk matkul ini Alhamdulillah gue bisa lulus dengan nilai yang pas-pasan mungkin karena sudah terbiasa otak gue dengan yang namanya kalkulus, dan untuk matkul ALJABAR LINIER ELEMENTER nilai gue masih belum lulus. IP gue untuk semester ini menurun menjadi 2,03.

Naik ke semester tiga mata kuliah yang ditawarkan tidak ada lagi mata kuliah umum tetapi mata kuliah matematika semua dan disinilah nilai-nilai gue mulai berjatuhan. Mata kuliah yang paling membuat gue bangga adalah mata kuliah PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA meskipun gue cuma dapat nilai C+ tetapi ada kebanggaan tersendiri bisa lulus dalam sekali ambilan karena matkul ini biasanya harus ngambil lebih dari sekali baru bisa lulus. Akan tetapi matkul yang lain nilainya dalam varian C+, C, D+ dan D yang membuat IP gue disemster ini jatuh ke dunia NASAKOM (Nasib Satu KOMA) yaitu 1,83.

Semakin naik lagi ke semester empat matkul yang ditawarkan semakin susah level pemahamannya dan jumlah ambilan SKS gue hanya bisa ngambil 15 otomatis gue Cuma bisa ngambil 4 mata kuliah saja. Varian nilai gue dalam semester ini tergolong paling jelek cuma D dan D+ untung aja ada mata kuliah umum yang menolong gue yaitu PKn dapat nilai B+. Sudah bisa ditebak kan IP gue kalo nilai gue cuma dalam range D – D+ aja, yappp IP gue semester ini sangat terjatuh yaitu 1,79.

Semakin menaik lagi ke semester lima mata kuliah yang ditawarkan tergolong level medium, ibarat mendaki gunung sudut kemiringannya sekitar 30 derajat tidak seperti semester 3 dan 4 yang ibarat mendaki gunung sudut kemiringannya sekitar 90 derajat, bayangin aja deh kalo mendaki sudut kemiringannya seperti itu dapat dipastikan banyak yang berjatuhan. Nah untuk matkul semester ini yang menjadi kebanggan bagi gue adalah matkul ANALISIS RIIL 1 dan ALJABAR LINIER meskipun gue juga lulusnya dengan nilai yang sangat nge-pas tetapi gue bangga bisa lulus dengan sekali ambilan karena matkul tersebut juga menjadi momok bagi mahasiswa matematika, apalagi bagi mahasiswa seperti gue yang hanya punya kepintaran standar aja. Untuk semester lima ini IP gue mengalami kenaikan yang sangat drastis yaitu 2,70 dari 1,79, meskipun pernah mengalami Nasakom tapi gue tidak berkecil hati soalnya bukan Cuma gue aja tapi masih banyak temen-temen gue yang bernasib sama seperti gue. Bisa dibilang semester lima ini adalah semester revolusi nilai bagi gue.

Naik lagi ke semester enam dimana mata kuliah yang ditawarkan disini yang menurut gue tergolong susah adalah ANALISIS RIIL jilid 2 dan Alhamdulillah untuk matkul ini gue lulus sekali ambilan saja soalnya matkul ini termasuk momok bagi mahasiswa dan biasanya matkul sejenis ini sangat susah pelajarannya. Dan disemester enam ini semua matkul yang gue ambil Alhamdulillah lulus semua tetapi IP gue menurun dari 2,70 menjadi 2,63.

Nah naik lagi ke semester tujuh dimana disemester ini mata kuliah yang ditawarkan termasuk level tinggi tingkat pemahamannya seperti FUNGSI KOMPLEKS dan juga PEMODELAN MATEMATIKA dimana biasanya rata-rata mahasiswa itu harus ngambil lebih dari sekali buat berhasil lulus dalam matkul ini tetapi beda nasibnya dengan gue berkat keberuntungan gue bisa berhasil lulus dalam sekali ambilan dan yang membuat gue bangga adalah FUNGSI KOMPLEKS mendapatkan nilai ‘B’ buat mata kuliah ini :’). Dan untuk PERTAMA KALINYA DALAM SEJARAH SELAMA GUE KULIAH DI MATEMATIKA  gue mendapatkan nilai ‘A’ untuk matkul KKN :’) dan itu matkul umum bukan matkul matematika emang nasib gue Cuma bisa mendapatkan di mata kuliah umum. Dan juga untuk PERTAMA KALINYA DALAM SEJARAH GUE BERADA DI  MATEMATIKA gue merasakan yang namanya IP berkepala 3 yaitu 3,05. Bayangin aja deh gimana perasaan gue sudah 7 semester dilewati dan baru kali ini mencicipi IP berkepala 3 dan juga dapat nilai A :’). Bisa dibilang semester tujuh ini adalah puncak kejayaan gue selama kuliah di matematika tetapi masih ada puncak yang paling tinggi yaitu SKRIPSI.

Dan sampai lah di semester puncak yaitu semester delapan dimana matkul yang ditawarkan adalah TUGAS AKHIR tetapi karena  IPK gue masih belum memenuhi standara untuk bekerja maka gue memperbaiki matkul yang jelek disemester sebelumnya dan juga mengambil matkul baru untuk memenuhi total SKS yang diwajibkan. Dan untuk semester ini IP gue menurun menjadi 2,90 tapi itu tidak masalah bagi gue yang jadi permasalahan saat ini adalah strategi gue untuk memperbaiki mata kuliah yang masih belum lulus.

Belum berhenti sampai disana bagi gue dan kawan-kawan gue yang bernasib sama seperti gue masih harus mendaki lagi ke semester sembilan buat memperbaiki kesalahan gue selama mendaki di semester sebelumnya, dan disemester sembilan ini gue dilanda ke-galau-an dengan yang namanya Tugas Akhir, karena disemester ini kami diperbolehkan ngambil Tugas Akhir Non-Program akan tetapi gue masih belum yakin buat ngambil itu yang menjadi pertimbangan gue adalah apabila gue ngambil Non-Program masa berlakunya hanya setahun dan apabila lewat dari itu maka hangus lah judul Tugas Akhir gue. Dan pertimbangan yang lain adalah IPK gue masih dibawah standar dan juga ada mata kuliah gue yang belum lulus. Suatu saat nanti gue pasti akan menemui yang namanya TUGAS AKHIR atau biasanya disebut SKRIPSI.

Itu tadi kisah perjalan hidup gue selama kuliah di Matematika, meskipun gue bukan ahli dalam Matematika akan tetapi gue berada di Matematika ini gue yakini sudah menjadi takdir yang Maha Kuasa, yaa tinggal guenyaa aja yang menjalaninya seperti apa.

Meskipun dari awal gue sudah merasa tersesat di Matematika tetapi gue pantang mundur sebelum padam, gue harus bisa berjuang mencari jalan keluar dari ketersesatan gue di Matematika ini bagaimana pun kondisi yang harus gue lalui entah itu masa-masa Nasakom, kondisi nilai yang tidak lulus, nilai yang penuh dengan varian C dan C+. Bagi gue nilai C itu sangat berarti dalam mata kuliah yang sangat mematikan, namanya juga MATEMATIAN K.

Gue nge-posting bongkar kartu nilai jelek ini bukan untuk pamer tetapi buat pembelajaran bagi generasi penerus gue yang lagi kuliah di Matematika dan juga untuk yang mau masuk di Matematika sebaiknya pikir-pikir lagi deh jangan bermodalkan nekat, masih mending nekat tapi bisa matematika, lah gue nekat tapi bermodalkan keberuntungan, kuliah di Matematika itu tidak se-enak seperti yang kalian lihat di televisi, disini kita dituntut untuk bisa sendiri kalo nilai kita 30 yaa dapat segitu aja, apalagi dapat nilai A itu sangat susah di Matematika ini kalo cuma bermodalkan nekat, apalagi sekarang ini batas masa kuliah yang ditetapkan Universitas adalah wajib belajar 5 tahun harus keluar.

No comments:

Post a Comment